Senin, 02 Juni 2014

Lika-Liku yang Membuahkan Hasil



           
            Setiap ada kemauan pasti ada jalan, Beni yang merupakan mahasiswa di STBA LIA semester 1 Prodi Sastra Inggris telah membuktikannya. Dia masuk STBA LIA pada tahun 2013, kampus yang tergolong mahal menurutnya, dengan beasiswa dari KEMENDIKBUD Full. Dia merupakan salah satu anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya hanya seorang buruh serabutan yang tak tentu penghasilannya, dengan bermodalkan tekad dan keberanian akhirnya Beni pun berada di STTBA LIA.



          Putra dari pasangan Hartu dan Asna (alm) mencoba peruntungannya di Yogyakarta  setelah lulus SMA, Dia berpikir jika mencari kerja ke pabrik-pabrik dia pasti mengeluarkan biaya, sedangkan Dia tidak punya uang yang cukup. Dengan membawa uang sebanyak Rp. 75.000 saja hanya cukup untuk tiket kereta dan makan sehari, dari situ Beni mulai petualangannya.



            Pada saat di Jogja Beni tinggal di masjid sekaligus menjadi marbot (petugas kebersihan di masjid)  hingga menjadi  tukang parkir,dan berteman dengan anak jalanan,  itu semua Beni lakukan agar dia tidak tinggal diam, dia terus mencari jalan. Setelah setengah tahun di Jogja dia merantau ke Jakarta, “karena katanya aku ada yang mau kuliahin” tuturnya saat di tanya lewat salah satu media sosial di dunia maya. Namun sesampainya di Jakarta dia cuma dipekerjakan untuk mengurus anak orangtua asuhnya, menemani anaknya, bersih-bersih rumahnya hingga mengantarkan anaknya pergi ke sekolah, Beni mengerjakan itu semua sebagai ucapan terima kasih pada orang tua asuhnya karena akan menguliahkannya di samping itu juga dia menunggu pembukaan pendaftaran mahasiswa baru.


             Beni dan orang tua asuhnya selalu mencoba untuk mencari kampus mana yang cocok, tapi selalu saja kampus itu cukup mahal baginya, dia pernah mencoba jalur Bidikmisi namun tidak lolos, sampai akhirnya Beni memberanikan diri untuk datang ke kampus STBA LIA ternyata biaya awal terlalu mahal yaitu Rp. 11.5 juta, tapi ia diberi info beasiswa dari bagian bidang informasi, kemudian dia mencoba mendaftar beasiswa akhirnya dia masuk ke dalam 19 peserta dari 150 peserta yang lolos mendapatkan beasiswa KEMENDIKBUD Full.


        Pria kelahiran Cirebon 20 tahun yang lalu mengaku masih berkeinginan menjadi penyanyi dan mempunyai harapan agar dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu atau lebih cepat lagi dan lulus dengan nilai IPK yang lebih tinggi, yang penting ialah membanggakan orang tua yang tinggal satu yaitu ayah. “Motivasi saya selama ini adalah orang tua dan keluarga, ketika saya berhasil nanti saya bisa merangkul orang – orang yang di bawah saya, dan orang – orang yang telah berjasa untuk saya”, tukas Beni. Evi dan Fatiha (Tim Lorong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar