Kemasan seminar bulan bahasa kali ini terasa
unik dan menarik
dari tahun sebelumnya. Jika biasanya usai pemateri memaparkan materinya,
seminar dilanjutkan ke sesi tanya jawab lalu seminar ditutup dan peserta
seminar pun meninggalkan ruangan. Akantetapi pada seminar kali ini peserta
seminar cukup betah duduk di bangkunya masing-masing. Sajian hiburan yang
dihadirkan panitia acara seolah membuat mereka mampu bertahan di ruangan
seminar yang mulai terasa panas.
Matahari
semakin meninggi, udara di sekitar ruangan yang berukuran 10 x 10 meter mulai pengab.
Tiga orang mahasiswa yang berpakaian kasual mulai beraksi. Mereka tergabung
dalam grup hiphop WGOD (Wagul Gang Or
Die). Dengan lihai mereka menirukan
berbagai macam bunyi-bunyi yang unik, yaitu bunyi ambulan, bunyi kodok,
bunyi alat musik, Menariknya bunyi
tersebut jika dimainkan secara sistemik dapat menghasilkan harmonisasi musik
yang enak didengar. Praktis hal ini membuat suasana semakin semarak. Peserta
seminar terkesima dan memberikan apresiasinya dengan tepuk tangan yang meriah.
WGOD (Wagul Gang
Or Die) lahir tahun 2006 di Cirebon. Grup ini terdiri dari 6 orang
personil. Irvan, salah satu personil WGOD mengatakan bermula dari hobi bermusik
diantara personilnya WGOD terbentuk.
Seni ini menurutnya meski masih baru di Cirebon
namun memilik banyak peminat terutama di kalangan muda. Lantas apa itu beatbox?
Irvan menjelaskan Beat box, salah satu bentuk seni yang memfokuskan diri dalam
menghasilkan bunyi-bunyi ritmis dan ketukan drum, instrumen musik maupun tiruan
suara turntable melalui alat ucap manusia seperti mulut, lidah, bibir dan
rongga ucap lainnya.
Saat ini ditegaskan Irvan, WGOD sedang
membuat album dari management Indie. “
“Mudah-mudahan album ini bisa segera rampung dan bisa memberikan warna di industri
musik Cirebon khususnya,” tukasnya. Evi, Fatihah, Ratna, Uswa (Tim Lorong)