Rabu, 11 Juni 2014

Pasangan Deny-Alan Menangkan Pemilihan Gubernur FKIP




            Cirebon,- Pemilihan gubernur dan ketua DPM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unswagati Cirebon diakhiri dengan terpilihnya pasangan Deny Zulkarnaen dan Alan Lutfi Prabowo sebagai gubernur dan wakil gubernur FKIP periode 2014-2015. Dengan pemerolehan 404 suara, dan Ardi Nugraha sebagai ketua DPM dengan pemerolehan suara sebanyak 442 suara. Kamis (5/6) di kampus 2 dan 3 Unswagati Cirebon.

Debat Kandidat Calon Ketua DPM dan Gubernur-Wakil Gubernur FKIP




Cirebon-Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas FKIP Unswagati adakan debat kandidat calon ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Gubernur-Wakil Gubernur BEM di Kampus 2 Unswagati, Senin (2/5). Acara diawali dengan  penjabaran visi dan misi beserta program kerja masing-masing kandidat dalam satu periode.

Senin, 02 Juni 2014

Cara merawat Baterai Smartphone


Jalantikus.com - Seringkali baterai smartphone rusak atau “bocor” dikarenakan kurangnya perhatian pemilik perangkat untuk merawat baterai. Bahkan bisa saja baterai smartphone meledak seperti kasus-kasus yang sering muncul. Hal ini perlu disadari pengguna smartphone bahwa merawat baterai smartphone adalah hal yang sangat penting. Selain untuk menghindari kerusakan, merawat baterai smartphone juga akan sangat berguna bagi lifetime baterai tersebut. Lifetime baterai akan berpengaruh pada “awet”nya baterai smartphone. Kamu juga tidak perlu sering me-recharge smartphone jika lifetime baterai smartphonemu maksimal.
Nah, kali ini kami akan membagikan tips untuk merawat baterai smartphone. Berikut ini cara-cara yang harus kamu tempuh agar baterai kamu tidak cepat rusak.

Lika-Liku yang Membuahkan Hasil



           
            Setiap ada kemauan pasti ada jalan, Beni yang merupakan mahasiswa di STBA LIA semester 1 Prodi Sastra Inggris telah membuktikannya. Dia masuk STBA LIA pada tahun 2013, kampus yang tergolong mahal menurutnya, dengan beasiswa dari KEMENDIKBUD Full. Dia merupakan salah satu anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya hanya seorang buruh serabutan yang tak tentu penghasilannya, dengan bermodalkan tekad dan keberanian akhirnya Beni pun berada di STTBA LIA.



          Putra dari pasangan Hartu dan Asna (alm) mencoba peruntungannya di Yogyakarta  setelah lulus SMA, Dia berpikir jika mencari kerja ke pabrik-pabrik dia pasti mengeluarkan biaya, sedangkan Dia tidak punya uang yang cukup. Dengan membawa uang sebanyak Rp. 75.000 saja hanya cukup untuk tiket kereta dan makan sehari, dari situ Beni mulai petualangannya.

Cerpen - Langit Merah Jambu



LANGIT MERAH JAMBU
oleh
Diah Ayu Candra Dewi

                Adalah Engkau yang menjadikan nafas ini ada. Dan melalui mereka Engkau menitipkanku. Allahumaghfirli waliwalidaya warhamhuma kamarobayani sagiroh. Duhai Allah Yang Maha Indah kutitipkan segenggam rinduku untuknya.
*****
                Akibat sudah sering terkena banjir, pintu kayu bercat coklat itu keropos hingga tidak bisa ditutup dengan rapat apalagi untuk dikunci. Saat aku harus pergi meninggalkan rumah, aku hanya mempercayakan rumahku pada tante Sum.
                Saatku kembali. Aku hanya diam mematung memandangi pintu itu, mencoba menerka apa yang sudah terjadi di dalamnya. Kupegang gagang pintunya. Dengan ragu kucoba beranikan diri untuk melihatnya.
Wow…
“Pasti banyak cacing. Pasti cacingnya besar-besar. Aku benci cacing…” Risau ini kubisikkan pada angin, kuharap ia menyampaikannya pada mereka.
Seperti yang kuduga, banjir sudah memasuki rumah. Airnya hampir mencapai lutut hingga membasahi seragam putih abu-abuku. Aku diam, menangis. Bukan karena banjir ini. Tapi mereka.

Sosialisasi Pesta Demokrasi FKIP Unswagati



 Cirebon – FKIP Unswagati akan melaksanakan pemilu gubernur dan ketua DPM Fakultas, Kamis (5/6) diKampus 2 dan 3 Unswagati Jl. Perjuangan dan Jl. Terusan Pemuda.


Adi Tio Poernama, Ketua Panitia Pemilihan Umum Fakultas mengatakan bahwa sosialisasi kegiatan ini dilaksanakan secara estafet yaitu dengan memberikan surat edaran kepada ketua kelas masing-masing prodi agar di sampaikan ke semua anggotanya untuk  dapat berpartisipasi dalam menggunakan hak pilihnya. 

Minggu, 01 Juni 2014

Progam Televisi dan Karakter Anak Bangsa


PROGRAM TELEVISI DAN KARAKTER ANAK BANGSA
oleh Feby Utami

Jika kita melihat program atau acara-acara yang ada di dunia pertelevisian Indonesia sekarang, apa yang akan kita katakan? Masih tetap berkualitaskah acara-acara di televisi itu? Mengandung edukasikah acara-acara di sana? Dan amankah acara tersebut ditonton oleh anak-anak, saudara-saudara, adik-adik, bahkan diri kita sendiri?
Kecewa, itulah yang akan saya katakan melihat dunia pertelevisian di Indonesia sekarang. Pertelevisian Indonesia sekarang ini dapat dikatakan sedang terpuruk parah. Kenapa? Karena program-program yang mereka sajikan bukan hanya berisikan tentang hinaan antar pemain yang mengisi acara tersebut. Bahkan membuka rahasia atau aib orang lain. Bahasa yang mereka gunakan pun jauh dari kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi, masyarakat Indonesia tidak memedulikan hal ini. Justru mereka menyukainya. Terbukti dengan meningkatnya rating program-program tersebut. Yang penting bagi mereka adalah acara tersebut dapat membuat mereka terhibur. Walaupun hal yang dilakukan oleh mereka pengisi acara ataupun tayangan tersebut melanggar berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat.
Bukankah di Indonesia ada sebuah lembaga yang berperan penting dalam pengawasan penyiaran? Ya, di Indonesia ada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Lalu pertanyaannya, bagaimana peran atau kinerja KPI melihat kondisi pertelivisian Indonesia yang benar-benar sedang terpuruk ini? Bukan menghentikan tayangan tersebut, tetapi yang terlihat KPI hanya sekedar menegur beberapa program yang melanggar ketentuan penyiaran itu. Namun, teguran tersebut hanya sekedar menjadi “angin lalu”. Buktinya, hingga kini masih banyak program yang melanggar nilai-nilai. Justru bertambah banyak. Dan program-program yang memiliki unsur pendidikan atau edukasi kini perlahan semakin menghilang.

Cerpen-Uwie


Uwie
oleh Ahmad Muzani

Lihatlah mutiara itu tertebar ke segala arah, bergumul bersama debu jalanan. Menjadi rias peluh bagi para pemulung, pengasong, petani, pendidik, dan pejalan-pejalan kehidupan lainnya. Rasakan makna kilaunya dengan pandangan yang lebih menyeluruh dan komprehensif. Karena keindahan tidaklah harus berbatas pada kediriaan objek itu semata, melainkan juga pada kesemuaan subyek-subyek nilai yang memungkinkannya disebut sebagai sebuah  keindahan.
Matahari memancarkan terik sinarnya untuk kita mainkan dengan segala bentuk gerak bayang. Kita berhak menarikan sesuka dan sebebas-bebasnya hati, asalkan tidak saling menyikut dan berebut, karena pancaran sinar sang matahari akan tetap terlimpah untuk kita semua, sepanjang gerak hidupmu tidak terpenjara oleh ruang kedzaliman yang menistakan kepada sesama manusia.
Uwie selalu menghadapi pagi dengan penuh keberanian, seolah-olah ia ingin menantang matahari, ia yang harus menemui dan melihat dunia sebelum matahari melepaskan pelukan kepada rembulan. Ia sudah menerbitkan kediriannya sebelum dibayangioleh pijar matahari pagi. Dinikmatinya gelayut embun dikuncup daun, diheningkannya suara burung-burung dan serangga, agar ia dapat lebih merdeka membebaskan irama-irama batin dan menerbangkannya dilangit-langit kehidupan, yang memang terhampar luas untuknya.
“Uwie berangkat  bu!” Seru uwie kepada ibunya.
Sang ibu menghampiri sambil bertanya tentang ketidakbiasaan berangkat kuliah sepagi ini.
“Oh, uwie hanya ingin menikmati udara pagi diperjalanan bu, agar tidak tergesa-gesa menanti jadwal perkuliahan hari ini.” Senyumnya menyimpul sempurna, menggoda ibu untuk turut tersenyum pula mendengar penjelasan puteri tercinta. Diciumnya dengan penuh ketakziman punggung tangan ibu, lalu berjalan santai meninggalkan rumah, menuju tempat dimana semua harapan-harapan sang ibu dititipkan untuk diwujudkan, siapa yang mewujudkan? Hanya kedirian Uwie yang mampu menjawabnya.