GURU
Akhmad Alimuddin
Berbicara soal pendidikan
Terlintas di benak setiap manusia adalah ilmu
Tetapi berbicara soal ilmu
Pasti ada peran penting di belakangnya yaitu guru
Guru, kaulah pendidik bagi makhluk tuhanya
Mengajarkan bahwa dunia tak bernyawa jikalau tanpa ilmu
Menciptkan beribu-ribu keajaiban yang tercipta bagi alam semesta
Menjadikan ilmu sebagai penopang jiwa yang hampa rasa
menjadi warna
Guru, kau berikan lisan dan tulisan untuk muridnya
Kaulah pahlawan tak bersenjata namun pahlawan berhati mulia
Kau berikan alphabet dan angka sebagai jendela dunia penghantar
segalanya
Kau berikan pedoman hidup bagaimana cara melewati cerita untuk
menuju surga
Terima kasih atas ilmu yang kau berikan
Jasamu menjelmah berbuah ilmu
Namamu kan selalu terukir abadi
Semoga surga menunggu atas pengabdianmu
17, mei 2014
UjianNasional?
Ali
Tapi sebenarnya aku tak mau mengisi
Walau sipir mengurung diriku
Sebab akan selalu ku ingat satu fatwa
Pada suatu pagi;
Di bibirmu telah jadi teguh hatiku
“jika tak ingin koruptor, maka jangan pernah mencontek!”
Tapi pagi ini aku tak suci lagi
Keteguhan hatiku malah dinasibi
Olehnya teman-temanmu sendiri
Mengutuk fatwamu di lembar ujian negeri
Bahkan dengan beragam tanda yang sembunyi-sembunyi
Lagi pula kau curang,
Waktu ku bertahun-tahun hanya kau uji seumur pagi
Biarin?
Aku menangis tanpa suara di rajam serba yang salah
Sebab selalu ku ingat fatwamu
Yang jadi suluh hidupku, tapi kabur
Dan di ranah ini aku telah jadi batu
Yang kaku dan ngilu dan bodoh dan bohong!
Karena aku sebenarnya tak pernah tulus
Kecuali diloloskan
Bahkan untuk ja si pencuri, Guruku!
PELANGI HARAPAN DALAM
KEPUTUSAN
Rosi Misyana
Bunda…
Hari ini aku kembali duduk
di bangku perkuliahan
Ketika kawan-kawan tersenyum
riang dengan semua harpan masa depan
Di pojokan belakang aku
hanya duduk terdiam dengan kegalauan
Akankah aku dapat menyekesaikan
pendidikan hingga ujian kelulusan
Bunda…
Aku selalu bermimpi
agar dapat menggunakan toga kebanggaan
Menjadi sarjana muda dan
membuatmu tersenyum penuh kebahagiaan
Dunia pendidikan yang
dulu menjadi pelangi harapan
Kini seakan menjadi hitam
dan menjadi sebuah keputusan
Bunda..
Bukannya aku menyerah
dengan keadaan
Namun aku tak ingin selalu
memberi mu beban
Saat uang tak ada dalam
genggaman
Hanya ketakutan yang
kini meracuni pikiran